Melihat wajah sang alim itu bernilai pahala, selama tidak menimbulkan syahwat. Karena pandangan yang membangkitkan syawat adalah diharamkan, kecuali pandangan halal.
Pandangan halal boleh membangkitkan syahwat, seperti memandang ustadz yang memang suami-nya sendiri. Lebih jelasnya, mari kita bicarakan di sore ini..
مَنْ نَظَرَ إِلىَ وَجْهِ العاَلِمِ نَظْرَةً فَفَرِحَ بِهاَ خَلَقَ اللهُ تَعاَلىَ مِنْ تِلْكَ النَّظْرَةِ مَلَكاً يَسْتَغْفِرُ لَهُ إِلىَ يَوْمِ القِياَمَةِ
===========
Barangsiapa memandang wajah seorang alim sekali saja dengan senang hati maka satu kali pandangan itu Allah ciptakan seorang malaikat yang memohonkan ampunan untuknya sampai hari qiyyamah. Pustaka : Lubabul-Hadits Al-Imam Jalaludin Assuyutiy
Subhanallah, begitu hebatnya marabat seorang alim, orang yang faham dalam agama Islam, maka jadikanlah dirimu seorang alim, mau menuntut ilmu agama Islam kepada yang lebih alim, pun juga mau mengajarkannya kepada orang lain. (Menuntut ilmu itu datengin majelisnya!.. jangan lupa pake tatakrama..) Karena hanya mengajarkan serta menuntut ilmu itulah seorang alim akan menyandang martabat “Memandang raut wajahnya, tercipta malaikat yang memohon ampunan untuk orang yang memandangnya” Allahu akbar…
Nah kalau satu kali memandang saja, dapat doa malaikat untuk diampunkan dosa, bagaimana kalau puluhan, ratusan, bahkan ribuan kali memandang orang alim? Bagaimana pula kalau menjadi istri seorang alim? Bisa tak akan terhitung jumlahnya.. beruntunglah perempuan yang sudah menjadi istri seorang alim, melototin suaminya berpahala banyak dan luar biasa…
Namun jika sudah terlanjur punya suami bukan orang alim, solusinya mudah. Suruh aja dia untuk belajar menuntut ilmu agama Islam dan kemudian mau mengajarkan ilmu hasil menuntutnya itu kepada anak istrinya di rumah, itu juga bisa termasuk seorang alim. Mendorong suami sebagai imam agar menjadi seorang ustadz di tengah keluarga...amiin.
Terakhir, apabila ada yang kebetulan belum punya suami, masih single atau single paren, lalu ingin mendapatkan pahala memandang orang alim, bahkan sangat berharap calon imamnya seorang ustadz, agar dapat pahala buanyak.. jangan galau apalagi risau.., siapa tahu abah bisa ngasih solusi, karena sampai saat ini, masih setia duduk menemani sahabat disini, sambil menikmati secangkir kopi sore dan sepotong martabak.. mau nggak?! ..sini aja..