Pengobatan Dan Alhikmah Ilmu Banten
Pengertian Qudrat Menurut Sifat-Sifat 20 Allah Reviewed by Unknown on 21:46 Rating: 4,8

Pengertian Qudrat Menurut Sifat-Sifat 20 Allah

Pengertian Qudrat Menurut Sifat-Sifat 20 Allah

Telah diterangkan sebelumnya bahwa Sifat Ma’ani Maksudnya sifat keberadaan yang berdiri pada dzat Allah atau sifat yang pasti ada pada dzatnya dan diwajibkan baginya suatu hukum. Sifat ini terdiri dari tujuh sifat yaitu: 7- Qudrat, 8- Iradah, 9- Ilmu, 10- Hayat, 11- Sama’, 12- Bashar dan 13- Kalam.

Qudrat (Kuasa) adalah sifat pasti ada pada dzat Alllah yang mungkin dengan kekuasaannya, Dia berkehendak mewujudkan atau meniadakan segala sesuatu. 

Kekuasaannya yang tidak terbatas. Kekuasaan-Nya meliputi terhadap segala sesuatu. 
Dia kuasa untuk mewujudkan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya atau Dia juga kuasa untuk meniadakan segala sesuatu yang dikehendaki-Nya.

Sudah menjadi hal yang pasti bahwa kekuasaan Allah berbeda dengan kekuasaan manusia yang mempunyai kelemahan dan keterbatasan. Kekuasan Allah tidak ada yang bisa menghalangi-Nya. Jika Allah telah berkehendak melakukan atau tidak melakukan sesuatu, maka tidak ada suatu pun makhluk yang bisa mencegah-Nya atau memberi saran kepada-Nya.

Jelasnya, Allah memiliki sifat Qudrat (Kuasa) yaitu sifat yang mungkin dengan kekuasaan-Nya, Dia berkehendak mewujudkan atau meniadakan segala sesuatu. 

Dia kuasa untuk memberikan hal hal yang baik, kesuksesan, kesehatan dan sebaliknya dia juga berkuasa untuk mendiadakannya, berkuasa merobah kenikmatan menjadi malapetaka, kesehatan menjadi penyakit, kemudahan mejadi kesulitan, dan kesuksesan menjadi kegagalan. Dia berkuasa atas segala sesuatu yang dikehendaki-Nya.

Allah berfirman dalam surat al-’Imran ayat 26-27 yang berbunyi:
Katakanlah: Yaa Allah yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engaku cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. 

Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau maha kuasa atas segala sesuatau. Engkau masukkan malam kedalam siang dan Engkau masukan siang kedalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rizki siapa yang Engkau kehendaki tampa batas 

Makanya tidak patut bagi manusia bersifat sombong, angkuh dan bangga dengan kekuasaan yang dimilikinya, karena sebesar apa pun kehebatan kekuasaan manusia, tetap kekuasaan Allah pasti lebih besar dan lebih hebat. 

Bahkan jika Allah berkehendak menghilangkan kekuasaan manusia, maka dalam sekejap mata saja kekuasaanya bisa hilang dan ia tidak berdaya untuk mempertahankannya.

Dan tiada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (al-Fatir: 44)
Adapun kebalikan dari sifat kuasa yaitu sifat al-’Ajzu (tidak kuasa atau lemah), tentu Ia tidak akan kuasa meciptakan alam raya yang sangat menakjubkan ini. Karena itu, mustahil bagi Allah memiliki sifat lemah.

HIKMAH & ATSAR
Seorang ayah yang bijaksana, sukses dan shalih hidup bersama keluarganya dengan bahagia. Setelah usianya 65 tahun ia terkena serangan jantung yg mengharuskannya menjalani operasi, Setelah 2 kali operasi, bukannya sembuh ia malah harus mengalami kenyataan pahit, ia kena virus jahat melalui tranfusi darah yg ia terima. Ia harus menerima kenyataan yang ada. Ia akan segera meninggal.

Melihat keadaan sang ayah yang sudah tidak berdaya, wajah yang pucat dan rambutnya yang habis rontok, Anaknya yang duduk disamingnya di rumah sakit berkata: Mengapa Allah memilih ayah untuk menderita penyakit itu

Ayahnya menjawab dengan lembut: Ketika aku berhasil aku tidak pernah bertanya kepada Allah “mengapa aku berhasil”. Begitu pula ketika aku sehat aku tidak pernah bertanya kepada Allah “mengapa aku sehat”. Jadi ketika aku dalam kesakitan, tidak seharusnya juga aku bertanya kepada Allah “Mengapa aku menderita penyakit?”.

Dalam hidup ini kadang kadang kita merasa hanya pantas menerima hal hal yang baik, kesuksesan yg mulus, kesehatan dll. Ketika kita menghadapi hal yang sebaliknya, penyakit, kesulitan, kegagalan, kita menganggap Allah tidak adil. Sehingga kita merasa berhak untuk menggugat Nya.

Maka, bersyukurlah dengan apa yang telah diberikan Allah kepada kita, baik atau buruk, kesehatan atau penyakit, keberhasilan atau kegagalan. Manusia itu lemah dan memiliki keterbatasan, sedang Allah Maha Kuasa memiliki segala kehendak yang tidak terbatas.

Newer post Older post Home