Telah diterangkan sebelumnya bahwa sifat Ma’nawiyah adalah adalah sifat yang mulazimah atau menjadi akibat dari sifat ma’ani.
Sifat ini sesungguhnya merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat sifat Ma’ani yakni:
14- Kaunuhu Qodiron (Allah Maha Berkuasa ), 15- Kaunuhu Muridan (Allah Maha Berkehendak), 16- Kaunuhu Aliman (Allah Maha Mengetahui), 17- Kaunuhu Hayyan (Allah Maha Hidup), 18-Kaunuhu Sami’an (Allah Maha Mendengar), 19- Kaunuhu Bashiron (Allah Maha Melihat), dan 20- Kaunuhu Mutakalliman (Allah Maha Berbicara).
Sifat ini sesungguhnya merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat sifat Ma’ani yakni:
14- Kaunuhu Qodiron (Allah Maha Berkuasa ), 15- Kaunuhu Muridan (Allah Maha Berkehendak), 16- Kaunuhu Aliman (Allah Maha Mengetahui), 17- Kaunuhu Hayyan (Allah Maha Hidup), 18-Kaunuhu Sami’an (Allah Maha Mendengar), 19- Kaunuhu Bashiron (Allah Maha Melihat), dan 20- Kaunuhu Mutakalliman (Allah Maha Berbicara).
14- KAUNUHU QADIRAN
Kaunuhu Qadiran artinya keberadaan Allah itu harus berkuasa atas segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat yang qadim (dahulu) yang berdiri pada dzat-Nya, mulaziamah atau dilazimkan memiliki sifat al-Qudrah (kuasa). Sifat ini juga merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari Sifat Ma’ani – kuasa. Dan untuk selanjutnya, kita bisa mengambil perumpamaan dan contoh dari sifat Kudrah – Kuasa. Lihat pelajaran sebelumnya tentang sifat Kudrah.
15- KAUNUHU MURIDAN
Kaunuhu Muridan artinya keberadaan Allah itu harus berkehendak atas segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat qadim (Dahulu) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat Iradat (berkehendak) dan merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai – Iradah (berkehedak). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat Iradat dalam pelajaran sebelumnya.
16- KAUNUHU ’ALIMAN
Kaunuhu ’Aliman artinya keberadaan Allah itu harus Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat Ilmu (Mengetahui) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai – Ilmu (mengetahui). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat Ilmu. Lihat pelajaran sebelumnya.
17- KAUNUHU HAYYAN
Kaunuhu Hayyan artinya keberadaan Allah itu harus Maha Hidup tidak mati. Sifat ini dikatakan juga sifat Al-hayatu (Hidup) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai – al-Hayatu (Hidup). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat Hayat. Lihat pelajaran sebelumnya.
18- KAUNUHU SAMI’AN
Kaunuhu Sami’an artinya keberadaan Allah itu harus Maha Mendengar segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat Assam’u (Mendegar) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai – Assam’u (Mendengar). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat Assam’u.
19- KAUNUHU BASHIRAN
Kaunuhu Bashiran artinya keberadaan Allah itu harus Maha Melihat segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat Al-Basharu (Melihat) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai – Al-bashar (melihat). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat Al-Basharu.
20- KAUNUHU MUTAKALLIMAN
Kaunuhu Mutakalliman artinya keberadaan Allah itu harus Maha Berbicara dengan pembicaraan yang tidak menyerupai ciptaan-Nya. Sifat ini dikatakan juga sifat Al-Kalamu (Berbicara) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai – Al-Kalam (Berbicara). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat al-Kalam.